Ada Apa dengan "Chipta"

 
Recommended Links
  • ChipSoft.blogspot.com
  • Chips Electronics Solution
  • Listen 2 Qur'an Online

  • MusicPlaylist
    MySpace Playlist at MixPod.com

    Taiwan





    Club Cooee
    Club Cooee
    Club Cooee
    Nge-Kop........wus..wus..wus...bablas angine....
    Thursday, November 19, 2009
    Nge-Kop....mungkin itulah sebutan beken untuk "bekam" oleh orang suroboyoan...maklum aku sendiri hidup di surabaya selama kurang lebih 4 tahun demi menuntut ilmu...(ga penting kalee)

    Sedikit cerita tentang bekam, istilah bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk. (sumber wikipedia)

    Hijamah/bekam/cupping/Blood letting/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi. Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya. more info

    Metode ini masuk ke Indonesia seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam. Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”. Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif.

    Jenis bekam pun terbagi menjadi 2:
    1. Bekam Basah (Wet Cupping/Hijamah Rothbah)
    pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit, lalu dibuang darah kotornya. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Dan selama 3 jam setelah di-bekam, kulit yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu saja.
    2. Bekam Kering (Dry Cupping/Hijamah Jaaffah)
    menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.

    Ngomong2 soal bekam/kop/cantuk....aku sendiri pernah melakukan dan merasakan....hihihi....
    kapankah itu? mungkin sudah sering kali, namun tepatnya beberapa hari kemarin ada seorang teman yang datang ke kamar untuk meminta bantuanku dengan membekam bagian punggungnya, karena dia merasa tidak enak badan dan masuk angin......
    Anton namanya.....(alias kokop....pas banget yah namanya dengan istilah bekam...hihihih....)
    cup pertama pun aku posisikan pada bagian punggung tengah dia, dan ku vacuum cup tersebut dengan pompa hingga 7 kali hisapan.....
    Anton pun menjerit..."chip..chip..chip....ojo akeh2 nyedot e.....loro pek...." setelah mendengar itu sedikitpun tak ku anggap.....hahahahaha.........
    setelah proses pem-bekaman selesai, kemudian kita berganti posisi. Anton sebagai pembekam dan aku menjadi orang yang akan di bekam........
    kemudian anton pun meletakkan cup-nya dipunggung ku kemudian di hisap menggunakan pompa....slep..nyet....wesss.....(batin ku....kamu ini sedang membalas ya ton....hahahahah)
    Kemudian setelah beberapa menit, proses bekam dan membekam pun berakhir. Dengan kondisi badan yg lebih segar dari sebelumnya, akhirnya aku bisa melanjutkan aktifitas nonton film nya.............hahahahahaha

    Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :

    الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ

    Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)

    Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :

    إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ

    Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)


    posted by Chipta @ 4:16 AM  
    0 Comments:

    Post a Comment

    << Home
     
    About Me

    Name: Chipta
    Home: Pasuruan, East Java, Indonesia
    About Me:
    See my complete profile
    Previous Post
    Archives
    Links